Laman

Kamis, 05 Februari 2015

AKHIRNYAAAAA.....


Tanggal 22 Januari 2015, merupakan hari bersejarah buat saya. Sejarah banget pokoknya. Karena apa? Yak, Anak saya akhrinya lahir juga. Ya, saya sebut ini anak karena selama sembilan bulan skripsi ini dikandung oleh pacar kedua saya (Laptop).

*Potong tumpeng*

Rasanya lulus setelah sidang skripsi itu, seperti sidang skripsi kemudian dinyatain lulus. Dimana-mana senyum senyum sendiri. Di jalan lagi naik motor senyum, di warung makan senyum, sampai boker ngeden sambil senyum. Oke lupakan.

Kata orang orang dan temen temen yang pernah ngerasain,  sidang skripsi itu beda sama sidang pengambilan STNK di pengadilan. Beda banget! Dan katanya lagi sebelum hari eksekusinya pasti akan merasakan yang namanya nggak doyan makan, nggak doyan minum, nggak bisa tidur sambil kayang, panas dalam, sariawan, bibir pecah pecah susah buang air besar, mual pengen muntah, ngidam makan mangga muda dan masih banyak lagi penyakit dadakan datang. Tapi untung saja, saya nggak ngalamin hal hal seperti di atas paling cuma nggak bisa tidur kalo belum ngantuk.

Sebelum hari sidang datang saya sudah tau siapa dosen yang akan menjadi penguji skripsi nantinya. Saya cukup beruntung mendapatkan dosen penguji yang enak dan sudah saya kenal karakter orangnya. Mendapatkan dosen penguji yang enak itu bagaikan mendapatkan diamond pas main get rich. Seneng banget. Saya sering kasihan lihat temen ketika sidang skripsi dapatnya dosen yang sering bantai pertanyaan sampai nggak bisa jawab pertanyaan. Kalo lihat yang seperti itu jadi kepikiran ini namanya bukan acara sidang skripsi tapi uji nyali. Apalagi lihat temen nggak bisa jawab rasanya pengen teriak “udah pas aja phone a friend aja.”

Jalannya sidang skripsi saya menyenangkan tidak terlalu menegangkan. Banyak teman teman yang menjadi suporter di belakang. Apalagi pacar yang nyetrikain baju, celana, dasi. Dan dari pagi pagi nemenin saya dandan. Pertanyaan pertanyaan satu demi satu terjawab. Yang masih inget di kepala saat ini adalah pernyataan dosen pembimbing yang bilang “kalo ngerjain skripsi jangan sambil pacaran. Nih, banyak salah ketik jadinya.” Saya hanya diem sambil senyum senyum sendiri diikuti ketawa teman teman di belakang. 

Sampai akhirnya saya dinyatakan lulus dan skripsi diterima dengan perbaikan perbaikan sistematika penulisan.

Dan, nantikan saya wisuda.

*Bakar KTM*

3 komentar: